Keseruan Reuni MAN 18 Jakarta Angkatan Ke-3 (Puncak, 17-18 Maret 2018)
By nanda - Maret 24, 2018
SMA atau
yang biasa aku sebut dengan MAN, Masa di mana aku masih mengenakan seragam
putih abu-abu yang bau matahari. Masa yang tak pernah bisa dengan mudah aku
lupa, tempatku bertemu dan bercanda dengan para sahabat yang sekarang sudah
menjalani hidupnya sendiri-sendiri.
Masa di
mana aku mulai mengenal cinta, yang kujalani dengan malu-malu namun tidak
kurang tulusnya dan satu hal yang selalu lekat di dalam lingkar
kepala, gedung sekolah – tempat segala sudutnya menyimpan beragam cerita.
Ah,
andai saja aku bisa sekali lagi merasakan masa itu. Hati ini sudah
benar-benar rindu.
Halo,
gedung sekolahku. Apa kabarmu? Dalam pikiranku ada kenangan yang bersenyawa
dengan rindu! Masihkah kamu berdiri gagah, menyambut hujan dan terik matahari
dengan tak peduli? Atau justru cat hijaumu luntur terkelupas, perlahan-lahan,
namun pasti?
Dari
gerbang depan hingga lapangan belakang, setiap sudutmu menyimpan cerita
dan kenangan.
Masih
adakah pos satpam di dekat gerbang menjulangmu? Saksi dimana aku dan
kawan-kawan saat harus berlari sebelum jam 7 pagi atau saat kami harus
mengiba kepada satpam jaga.
Mari
sejenak menjelajah rongga dalammu, ke ruang kelas kesayanganku. Apakah kursi
dan mejanya masih menyimpan bekas perjuangan masa remajaku?
Sekarang
aku ingin kembali menyelami kenanganku akan bagian rongga dalammu. Hai,
ruang kelasku, bagaimana rupa dirimu saat ini? Masih adakah meja kayu
dengan ukiran namaku di ruang kelas yang dulu ku tempati? Saksi diam aksiku
bersama kawan-kawan saat bertukar jawaban di ulangan matematika dan
fisika dan
sudah diperbaharuikah papan tulis yang mulai geripis di tiap pojokannya itu
dengan papan baru?
Satu
lagi tempat yang selalu membuatku ingin kembali bertandang ke tempatmu "kantin
sekolah". Tempat paling nyaman untuk kabur dari pelajaran membosankan atau
bahkan sekedar bertukar cerita bersama kawan sambil melahap bakwan dan segelas
es teh manis. Masih seenak dulu kah masakan sang ibu penjaga kantin? Memang, masakannya
tak pelit bumbu. Harganya pun cukup bersahabat untuk uang jajanku yang masih
hitungan ribu.
Hei, dan
apa kabarnya dengan aula masjid? Sudah tuntaskah renovasinya? Masih seringkah
sebagai tempat menggelar acara ataupun menjadi tempat nongkrongnya para
kakak kelas? Ah, betapa aku masih ingat dulu ketika semua siswa – termasuk
aku berpelukan erat sembari tak henti-hentinya mengucapkan doa menjelang
UAS dan UN tiba. Betapa inginnya kami lulus, meninggalkan gedung tua ini dengan
segera. Kau pula
yang menjadi saksi dari kami yang jatuh cinta untuk kali pertama,
memendamnya berbulan-bulan sebelum berani memberinya nama. Ah, betapa
indahnya ketika dulu aku masih berseragam putih abu-abu dan menyimpan
rasa suka pada teman seangkatanku.
Betapa
indahnya masa itu. Ketika permasalahan yang terberat di hidup hanyalah PR
Matematika, ulangan kimia, putus dengan pacar, atau berargumen dengan
kawan. Ya, dinding diammu juga pernah menjadi saksi saat aku
berargumen dan memutuskan untuk tak bertegur sapa dengan satu dua kawan hanya
karena kesalahpahaman. Ah, memang banyak sekali cerita seru yang menghiasi masa
mudaku di gedung itu.
Dan
masih setiakan para pengajarku di sana, dari guru kesayangan hingga yang
gemar menyalahkan atau mempermalukan?
Masih
lengkapkah pengajarku yang dahulu? Dari mulai guru yang kukagumi dan kusayangi
hingga guru yang kusebali? Betapa rindunya diri ini untuk ingin kembali duduk
di bangku kelas sambil sekali lagi mendengarkan suara mereka. Apa
kabar mereka sekarang? Bertambahkah guratan menua di wajah mereka? Masih
sehatkah mereka hingga saat ini? Semua kenangan dan
cerita yang terjadi di gedung tuamu tidak akan pernah terlupa ataupun begitu
saja menguap dari lingkar kepalaku. Semua cerita itu masih akan tersimpan
rapi dan selalu terselip di ruang hatiku. Yah, memang aku tidak akan pernah
bisa beranjak meninggalkan kenangan di saat aku masih memakai seragam
putih abu-abu kebanggaan.
Pengobat Rindu ku
kali ini!
Sabtu,
17 Maret 2018 hari yang sangat kami tunggu-tunggupun datang. Hari dimana
sedikitnya rindu dapat terobati. Walau tidak semua yang bisa menghadiri
setidaknya kalian telah mewakili penawar rindu ini.
Acara
Reuni MAN 18 Angkatan ke-3 dilaksanakan 2 hari tepatnya Tanggal 17-18 Maret
2018 di Villa Puncak Jawa Barat. Acara ini di buat untuk merajut tali
silaturahim dan yang nantinya akan kita agendakan setiap tahun.. Amin (Panitia
semoga kalian semua baca ya.. Xoxo..)
Direuni
pertama ini, seluruh alumni bisa mengenang masa indah saat pakai seraham putih
abu-abu.. Lewat reuni ini kita semua bisa mengenang masa kekonyolan, nostalgia susah
senangnya bareng teman dan dag dig nya ketemu mantan :D
Ridwan & Dwi |
Dwi Saputra |
Shulha Ma'rifah dan Nanda |
Ridwan Firmansyah |
Nanda & Tiara |
Nanda, Nicung, Tyara, Mbul, Bo'ay, Nabila |
Penyerahan Goodiebag Dorprize oleh Nanda kepad ( Eka & Nanda) |
Penyerahan Goodiebag Dorprize Oleh Aif kepada Tyara |
Akustikan Sampai tengah malem hehe |
Owner Grup Angkatan Ke-3 ( Nur'ainur Rofiq) |
Guest Star Kita kali ini.. She is BO'AY! Yeaaay!!! |
Tyara, Abay, Nanda |
Ketua Pelaksa Reuni Kita Tahun ini.. Yaa walaupun jarang hadir Rapat HAHA.. ( Arif or Baghol) |
Sang Penggoda (Dilan or Adit Pengkor) |
Gilang Pratama |
Sahibul Mabda |
Ibu-Ibu PKK bawa bekel buat makan siang anggota LOL |
Nabila, Mbul, Tyara, Nanda, Eka, Nicung |
Imam Suharjadi |
Team BO'AY! |
Lomba Joget Balon |
Lomba Tebak Kata |
Bo'ay, Ridwan, Mabda, Dwi, Ropik, Imam, Abay, Fajar, Pa'i, Nicung, Nabila |
Pengajian Setelah Sholat Magrib |
MC Terhits sejagad raya.. "Ridwan Firmansyah" |
Bakar-bakar Ayam |
Minggu, 18 Maret 2018 (Hari Ke-2) |
We Are Family^^ |
Terimakasih sekolahku, teman-temanku atas pengalaman dan cerita tak terlupakan yang pernah terjalin rapi di masa MAN dan sekarang. Aku berjanji akan mengusahakan meluangkan waktu demi menuntaskan rindu akan kenangan masa putih abu-abu ku kembali.
See you :*
1 komentar
Potret Abu-abu Putih
BalasHapusKata-kata itu tak sekedar konyol
Gelak canda tawa di setiap sudut ruang...
membangunkan benak kosong Kebersamaan menuntut ilmu telah erat Gedung berprestasi itu
Kini,,
Hanya tinggal kenangan
Terpotret indah dengan penyinaran kuat mendalamnya menarik kerinduan mendalam, Tak terasa enam tahun itu terlintas cepat
Sekiranya beberapa kawan tlah menjadi pacar, Mengingat indah di memori tak terlupakan Masata manisnya,
Masa abu-abu putih...
Mencipta beribu karya dalam pikir
Saling mengejek bukan berarti benci
Saling berbagi bukan berarti kasihan,
Hanya saja persahabatan itu terlalu mahal tuk dilupakan... #sm
Bekasi, 25/03/2018