Cara Mengatasi Jerawat yang Tidak Kunjung Hilang! Waspada Jerawat Hiperandrogen!
By nanda - Januari 18, 2018
Bicara tentang Jerawat, siapa sih yang tidak akan gemesh dan kesal saat mereka muncul diwajah? Ada beberapa penyebab jerawat yang bisa kita alami seperti:
- Pengaruh Lingkungan
Biasanya dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi. Selain itu polusi juga sangat mempengaruhi.
- Pengaruh dari dalam atau hormon.
Biasanya jerawat akan muncul ketika sedang menjelang menstruasi, stress, atau kondisi tubuh yang menurun. Tipe jerawat seperti ini juga terkadang bisa dikenal dengan Jerawat yang ditimbulkan oleh Hiperandrogen.
Terutama kaum wanita. Jerawat sering sekali membuat minder dan menurunkan rasa percaya diri? Ya gak learns? Tapiiii.. terkadang ada beberapa wanita loh yang suka menyepelekan masalah yang satu ini. Padahal asal kalian tau yaa learns, ada loh jenis jerawat yang butuh penanganan serius. Nah loh! Jangan sampai yaa kalian terlambat mengenali dan menyembuhkan jerawat yang membandel di wajah kalian! Kalau kalian memiliki jerawat dengan tingkat keparahan sedang sampai berat, waspadailah jerawat Hiperandrogen. Whats? Apa tuh Jerawat Hiperandrogen? Apa tuh bahayanya? Dan bagaimana cara menyembuhkannya?
Nah, sebelum kita membahas itu semua.. sedikit cerita, jadi kemarin hari Selasa, 16 Januari 2018 aku habis menghadiri event Discover New Confidense yang membahas tentang “Waspada Hiperandrogen, Penyebab Jerawat Membandel pada Wanita”.
Apa itu Hiperandrogen?
Hiperandrogen adalah kondisi kelebihan hormon pada wanita yang merupakan salah satu gangguan paling umum yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan kaum hawa.
Problem klasik berupa jerawat ini tak lepas dari kodrat wanita yang memiliki hormon estrogen, progesterone, dan androgen yang masing-masing memiliki fungsi berbeda bagi tubuhnya. Salah satu hormon yang mempengaruhi penampilan kulit dan pertumbuhan rambut adalah hormon androgen. Hormon androgen merupakan hormon seks pria yang juga terdapat pada wanita dengan jumlah yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah yang ada pada pria.
Menurut Dr. Haekal Yassier Anhari M. Biomed (AAM) (Host Ayo Hidup Sehat di TVOne Jam 13.00) hormon androgen memang dikenal sebagai hormon pria. Tapi, ternyata wanita juga memilikinya loh! Hormon androgen pada wanita dibutuhkan untuk pertumbuhan bulu-bulu pada tubuh.
Tapi, kalian perlu waspada kalo hormon androgen pada tubuh kalian lebih dari 1%, inilah yang disebut dengan hiperandrogen, dimana sebagai penyebab jerawat muncul. Dalam jumlah yang sedikit saja, hormon bisa menyebabkan perubahan besar pada seluruh tubuh. Penurunan ataupun kelebihan hormon dapat berimbas hal serius pada tubuh kalian.
Jerawat sendiri, terbagi atas tiga tingkatan yaitu jerawat ringan, sedang dan berat atau parah. Jenis jerawat yang disebabkan oleh hiperandrogen dapat dikelompokkan sebagai jerawat dengan derajat sedang hingga berat atau parah.
Gejala Hiperandrogen
Kasus hiperandrogen di Indonesia lebih banyak ditemui pada wanita usia produktif antara 15-35 tahun. Kurang lebih sekitar 10% dari populasi wanita yang mengalami hiperandrogen disertai dengan keluhan menstruasi atau sindrom ovarium polikistik (PCO).
Hiperandrogen ini dapat dikenali setidaknya melalui beberapa gejala klinis seperti peradangan kulit bagian atas (seborrhea), tumbuhnya rambut pada bagian wanita yang tak biasa (hirsustism), serta kebotakan yang diawali dengan rambut rontok (alopecia).
Timbulnya jerawat parah dan meradang pada wanita juga menjadi salah satu gejala hiperandrogen lho. Jerawat-jerawat ini timbul karena hormon androgen yang berlebihan sehingga menyebabkan kulit wanita memproduksi sebum atau minyak yang berlebih.
Produksi sebum berlebih ini kemudian akan menutup folikel kulit yang terbuka. Logikanya nih, sebum atau minyak kan media yang ideal bagi bakteri. Nah dengan menumpuknya sebum atau minyak ini dapat meningkatkan jumlah bakteri P acne dan kemudian menyebabkan peradangan atau jerawat.
Apa Beda Jerawat Biasa dengan Jerawat Hiperandrogen?
Menurut Dr. Haekal Yassier Anhari M. Biomed (AAM) beda jerawat biasa dengan jerawat Hiperandrogen adalah jerawat yang di akibatkan oleh Hiperandrogen cenderung lebih sulit diatasi jika dibandingkan jerawat biasa. Hal ini dikarenakan, jerawat yang timbul akibat hiperandrogen kondisinya cukup parah dan berpotensi menimbulkan scar atau bekas luka yang cukup sulit hilang jika dibiarkan dalam jangka waktu lama. Jerawat akibat hiperandrogen juga umumnya tumbuh di berbagai area tubuh dengan densitas minyak yang banyak seperti area T pada wajah, rahang, hingga lipatan dada dan punggung.
Dampak Lain dari Hiperandrogen tidak hanya masalah kulit aja loh learns! Dampak negatif lainnya yaitu terjadi pada kesehatan dan kesuburan wanita. Gejala umum yang paling terlihat yaitu menstruasi yang tidak teratur. Jadi kalo menstruasi kamu tidak teratur dalam jangka waktu yang cukup lama, sebaiknya sih konsultasikan ke dokter dan lakukan tes hormon. Agar dapat diatasi dengan cepat ya learns!
Cara Mengatasi Jerawat Hiperandrogen
Menurut Dr. Haekal Yassier Anhari M. Biomed (AAM) ada ada 3 cara penyembuhan jerawat yang berdasarkan pada tingkat jerawat itu sendiri, yaitu:
- Pengobatan untuk Jerawat Sedang
yang terdiri dari Keratolik eksternal yang berfungsi mengurangi keratanisasi.
- Pengobatan untuk Jerawat Berat
Metode rasional yang umum digunakan seperti memberikan antibiotic, menggunakan retinoid, memberikan anti-androgen.
- Pengobatan jerawat untuk hiperandrogen
Menggunakan kontrasepsi oral yang bekerja dengan melakukan regulasi hormon dalam tubuh (estrogen, progesteron dan androgen ), mencegah efek hormon androgen pada kulit dan akhirnya akan mengurangi produksi sebum atau minyak. Hal ini sangat efektif sebagai terapi acne hiperandrogen dan pengaturan kelenjar minyak pada wanita.
Pil kontrasepsi ini mampu mengatasi jerawat hiperandrogen karena kombinasi estrogen dan progesteron. Estrogen akan meningkatkan produksi protein pengikat androgen yang dihasilkan oleh hati sehingga hormon androgen bebas pada wanita akan menurun. Selain itu, progesteronnya juga bersifat antiandrogen sehingga jumlah hormon androgen bebas pun akan turun.
Dengan banyaknya penyebab jerawat, saran dari aku pribadi kita harus lebih aware dengan tubuh kita. Biasanya kalau muncul jerawat, aku selalu mengingat-ingat apa yang aku lakukan 3 hari kebelakang. Karena aku bukan tipe kulit yang mudah berjerawat, jadi mudah buat aku paham penyebab jerawat aku.
Sementara kalau orang yang memang memiliki kulit ber jerawat, mungkin agak susah mengetahui penyebab & penyembuhannya. Apalagi jerawat yang berhubungan dengan hormon. Disarankan untuk yang memiliki jerawat dan tiap hari semakin parah untuk menemui dokter. Karena diperlukan obat untuk meredam hormon yang berlebih penyebab jerawat. OK!
Demo Makeup Bersama Ziandiovamakeup
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan Demo Makeup bersama MUA Hitss @Ziandiaovamakeup . Disini kak Firman (Founder Ziandovamakeup) memberikan tutorial, tips dan trik cara bermakeup yang simple, gak menor tapi bisa tetap terlihat cantik. Gak hanya itu loh learns! Ka Firman juga merekomendasikan beberapa brand-brand makeup yang bagus dan pastinya affordable untuk kita beli. Apalagi buat kalian yang masih pemula dan baru belajar makeup. Waaah, seneng banget hari ini bisa dapat banyak ilmu.
So, Yaps! Kali ini itu aja yang bisa aku share kekalian! Semoga bermanfaat dan Sampai jumpa di blog aku selanjutnya.. Bye Bye..